SISTEM HORMON PADA MANUSIA
http://amintrikh.blogspot.co.id/2013/11/sistem-hormon-manusia.html
· Hormon berasal dari bahasa homaein yang berarti memacu.
· Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu (karena tidak memiliki saluran) apabila ada rangsangan yang seuai dan berfungsi untuk mengatur metabolism, pertumbuhan, perkembangan, reproduksi, dan tingkah laku.
· Hormon diproduksi dalam jumlah yang sangat sedikit.
· Kemudian hormon diangkut oleh darah menuju ke sel, jaringan, atau organ target. Pada organ target, hormon mempengaruhi aktivitas enzim khusus, sehingga dapat mengatur berbagai aktivitas tubuh seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan.
Hormon berfungsi :
1. Memacu pertumbuhan dan metabolisme tubuh.
2. Memacu reproduksi.
3. Mengatur keseimbangan cairan tubuh/homeostasis.
4. Mengatur tingkah laku.
Kelenjar dalam tubuh manusia dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :
1. Kelenjar eksokrin yaitu kelenjar yang mempunyai saluran khusus dalam penyaluran hasil
sekretnya/getahnya. Ex : kelenjar-kelenjar pencernaan.
2. Kelenjar endokrin yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus dalam penyaluran hasil
sekretnya/getahnya. Ex : kelenjar hipofisis, thyroid, thymus dll.
· Kelenjar endokrin pada manusia meliputi kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenal, kelenjar kelamin, dan pankreas (kelenjar pulau-pulau langerhans).
· Hormone dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit tetapi mempunyai pengaruh besar.
· Pada hakekatnya hormone dan saraf memiliki persamaan tugas dalam pengaturan kegiatan-kegiatan tubuh. Perbedaannya meliputi kecepatan kerjanya, banyaknya organ tubuh yang dipengaruhi, kecepatan reaksi, dan sistem peredarannya.
Tabel 1. Perbedaan antara Sistem Saraf dengan Hormon
Sistem Saraf
|
Sistem Hormon
|
Mengantarkan rangsangan dengan cepat
|
Mengantarkan rangsangan dengan lembut
|
Mengantarkan rangsangan secara kurang teratur
|
Mengantarkan rangsangan secara teratur
|
Rangsangan melalui serabut saraf
|
Rangsangan melalui darah
|
Gambar 1. Kelenjar Endokrin Manusia
I. KELENJAR DALAM TUBUH MANUSIA
A. Kelenjar Hipofisis
Gambar 2. Kelenjar Hipofisis
· Hipotalamus memainkan peranan penting dalam koordinasi sistem saraf dan hormone. Misalnya, otak mengirimkan informasi sensoris mengenai perubahan musim dan ketersediaan pasangan kawin ke hipotalamus melalui sinyal saraf. Kemudian, hipotalamus akan memicu pembebasan hormone reproduksi yang diperlukan untuk perkawinan.
· Kelenjar hipofisis terletak di dasar otak, ukurannya sebesar biji ercis. Meskipun ukurannya kecil, kelenjar hipofisis berperan penting dalam sistem koordinasi tubuh.
· Kelenjar hipofisis mensekresikan berbagai macam hormon yang mengatur berbagai kegiatan dalam tubuh (mastergland).
· Hipotalamus menyekresikan dua buah hormone, yaitu:
1. Hormon pembebas (releasing hormone) yang memacu kelenjar hipofisis untuk menyekresikan
hormon-hormonnya
2. Hormon penghambat (inhibiting hormone) yang membuat kelenjar hipofisis berhenti menyekresikan
hormon. Setiap hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis dikontrol oleh paling tidak satu hormone pembebas dan penghambat yang dihasilkan oleh hipotalamus
· Kelenjar hipofisis terdiri atas tiga lobus, yaitu:
1. lobus anterior 2. Intermediate 3. posterior.
Ketiga lobus ini menghasilkan banyak hormon yang sangat penting bagi tubuh kita. Karena itu, kelenjar hipofisis disebut juga master of gland.
· Hormon yang disekresikan oleh hipofisis dan fungsinya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2. Hormon-hormon yang Dihasilkan Kelenjar Hipofisis
Hormon
|
Fungsi
|
Hormone pertumbuhan
|
Memicu pertumbuhan dengan meningkatkan laju pembentukan protein di dalam sel.
|
Laktotropik hormone (LTH)
|
Merangsang produksi air susu
|
Thyroid stimulating hormone (TSH)
|
Mengontrol sekresi hormone oleh kelenjar tiroid
|
Adrenocorticotropic hormone (ACTH)
|
Mengontrol sekresi hormone oleh korteks adrenal
|
Follicle stimulating hormone (FSH)
|
1. Pada wanita, merangsang perkembangan folikel pada ovarium dan sekresi estrogen
2. Pada pria, memicu testis untuk menghasilkan sperma
|
Luiteinizing hormone (LH)
|
1. Pada wanita, menstimulasi ovulasi dan sekresi progesterone
2. Pada pria, menstimulasi sel interstisial untuk menghasilkan testosteron
|
Lobus Intermediat
| |
Melanosit stimulating hormone (MSH)
|
Mempengaruhi pigmentasi kulit
|
Lobus posterior
| |
Hormon antidiuretik (ADH) atau vasopresin
|
Menurunkan volume urin dengan cara menyerap air dari ginjal dan meningkatkan tekanan darah
|
Oksitosin
|
Memacu kontraksi uterus selama proses melahirkan dan kelenjar susu agar mengeluarkan air susu.
|
· Hormone diperlukan dalam jumlah tertentu. Jika suatu hormon yang dihasilkan berkurang atau berlebih akan membawa dampak-dampak yang tidak diinginkan.
1. Jika pada masa anak-anak, sekresi hormon pertumbuhan berlebih (hipersekresi) akan menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme).
2. Bila hipersekresi hormon pertumbuhan terjadi pada di usia dewasa, dapat menyebabkan pertumbuhan tulang abnormal di lengan, kaki, dan kepala. Kondisi ini dikenal sebagai akromegali.
3. Bila kekurangan hormon pertumbuhan pada masa kanak-kanak menyebabkan kekerdilan
B. Kelenjar Tiroid
· Kelenjar tiroid di leher bagian depan dan terdiri atas dua lobus.
· Kelenjar tiroid menyekresikan hormon tiroksin dan kalsitonin.
Tabel 3. Hormon-hormon yang Dihasilkan oleh Kelanjar Tiroid
Hormon
|
Fungsi
|
Tiroksin
|
Mengatur metabolisme tubuh (memacu kecepatan reaksi kimia dalam sel tubuh, sehingga meningkatkan metabolisme tubuh)
|
Kalsitonin
|
Menurunkan kadar kalsium darah dengan cara meningkatkan penimbunan kalsium pada tulang keras, mengurangi pengambilan kalsium dalam usus, atau mengurangi pengambilan kalsium dalam ginjal.
|
· Dalam memproduksi tiroksin, kelenjar tiroid memerlukan iodium.
· Kekurangan iodium dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan pembesaran kelenjar.
1. Hipotirioditisme (Kekurangan produksi hormon tiroksin menyebabkan penyakit kretinisme (kerdil pada anak-anak) dan miksedema (pada orang dewasa).
2. Miksedema ditandai dengan laju metabolisme rendah, berat badan berlebihan, rambut rontok, dan bentuk tubuh menjadi kasar.
3. Kelebihan hormon tiroksin menyebabkan penyakit basedow, yang ditandai mudah gugup, nadi dan napas cepat dengan tidak teratur, mulut menganga, dan mata lebar.
C. Kelenjar Paratiroid (Kelenjar Anak Gondok)
· Kelenjar paratiroid terletak di dekat kelenjar tiroid dan menghasilkan hormon paratiroid (parathormon).
· Parathormon berperan untuk meningkatkan pengeluaran fosfor oleh ginjal dan meningkatkan penyerapan kalsium dari tulang.
Gambar 3. Kelenjar Tiroid dan Paratiroid
D. Kelenjar Adrenal / kelenjar anak ginjal (suprarenalis)
· Kelenjar adrenal berupa struktur kecil yang terletak di atas ginjal, sehingga disebut juga kelenjar anak ginjal (suprarenalis).
· Kelenjar adrenal terdiri dari::
1. bagian luar
Bagian luar (korteks) menghasilkan hormon kortison yang terdiri dari:
a. mineralokortikoid, berfungsi untuk membantu metabolisme garam natrium dan kalium serta menjaga keseimbangan hormon kelamin
b. Glukokortikoid, berfungsi membantu metabolism karbohidrat.
Kekurangan hormon kortison menyebabkan penyakit adison yang ditandai dengan kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, dan muntah-muntah.
2. bagian dalam.
Bagian dalam (medula) menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin), yang memengaruhi peningkatan denyut jantung, kecepatan pernapasan, dan meningkatkan tekanan darah (menyempitkan pembuluh darah). Adrenalin bersama insulin berpengaruh terhadap perubahan glikogen (gula dalam otot) menjadi glukosa (gula dalam darah).
Gambar 4. Kelenjar Adrenal
E. Kelenjar Pulau-Pulau Langerhans
· Kelenjar pulau-pulau langerhans merupakan sekelompok sel yang terletak di dalam kelenjar pankreas.
· Hormon yang dihasilkan adalah:
1. insulin 2. glukagon
Hormon insulin dan glukagon bekerja sama untuk mengatur kadar glukosa dalam darah. Bila kadar glukosa dalam darah tinggi, insulin disekresikan sehingga glukosa diubah menjadi glikogen. Sebaliknya, jika kadar glukosa dalam darah menurun, glukagon disekresikan yang akan mengubah glikogen menjadi glukosa.
Kekurangan hormon insulin akan menyebabkan penyakit diabetes melitus (kencing manis) yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan dikeluarkan bersama urin. Tanda-tanda diabetes melitus yaitu sering mengeluarkan urin dalam jumlah banyak, sering merasa haus dan lapar, serta badan terasa lemas.
Gambar 5. Kelenjar Pankreas
F. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin terdiri atas:
Kelenjar kelamin terdiri atas:
1. Testis sebagai kelenjar kelamin jantan (pria)
Testis, menghasilkan hormon testosteron yang berfungsi merangsang pematangan sperma (spermatogenesis) dan pembentukan tanda-tanda kelamin sekunder pada pria, misalnya pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan membesarnya suara. Sekresi hormon tersebut juga dirangsang oleh hormon yang dihasilkan oleh hipofisis.
Gambar 6. Kelenjar Kelamin pria
2. Ovarium sebagai kelenjar kelamin betina (wanita).
Ovarium, menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Sekresinya diatur oleh hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis. Estrogen berfungsi untuk menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus. Progesteron berfungsi untuk mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima ovum yang sudah dibuahi.
G. Kelenjar Timus
· Terletak di sepanjang rongga trachea di rongga dada bagian atas.
· Timus membesar sewaktu pubertas dan mengacil setelah dewasa.
· Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan dan setelah dewasa tidak berfungsi lagi.
· Menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit.
Gambar 8. Kelenjar Timus
H. Kelenjar Pineal
· Kelenjar pineal adalah suatu bagian kecil di dalam otak yang bertanggung jawab atas efisiensi fungsi dari beberapa sistem metabolisme di dalam tubuh.
· Kelenjar ini panjangnya hanya sekitar 7 milimeter dan terletak hampir di bagian tengah otak, di antara otak kanan dan otak kiri.
· Kelenjar ini bertanggung jawab menghasilkan sebuah hormon yang bernama melatonin, yang berfungsi untuk mengatur ritme harian tubuh. Ketika retina mata terstimulasi oleh cahaya, impuls dikirim ke saraf optik menuju bagian otak yang disebut hipotalamus. Dari sini, saraf simpatetik berhubungan dengan kelenjar pineal dan memicu diproduksinya melatonin. Hasilnya adalah ketika tidak ada cahaya yang mencapai mata, misalnya pada malam hari, sinyal-sinyal ini tidak lagi menghambat produksi melatonin dan kemudian menyuruh tubuh untuk tidur.
Gambar 9. kelenjat Pineal
II. FAKTOR-FAKTOR PENGATUR SEKRESI HORMON
Ada dua faktor yang berfungsi mengatur sekresi hormon, yaitu :
1. Faktor Saraf
Bagian medula kelenjar suprarenal mendapat pelayanan dari saraf otonom. Oleh karma itu sekresinya diatur oleh saraf otonom.
Bagian medula kelenjar suprarenal mendapat pelayanan dari saraf otonom. Oleh karma itu sekresinya diatur oleh saraf otonom.
2. Faktor Kimia
Susunan bahan kimia atau hormon lain dalam aliran darah mempengaruhi sekresi hormon tertentu. Contohnya, sekresi insulin dipengaruhi oleh jumlah glukosa di dalam darah.
III. III. KELAINAN HORMON
Tabel 4. Kelainan Akibat Hormon
No
|
Nama kelainan
|
Penyebab
|
Akibat
|
A
|
Diabetes melitus
|
Kekurangan hormon insulin,
|
urine banyak mengandung gula
|
B
|
Gigantisme
|
Kelebihan somatro tropin atau tiroksin,
|
tumbuh seperti raksasa
|
C
|
Kretinisme
|
Kekurangan somatro tropin atau tiroksin,
|
tumbuh kerdil
|
D
|
Kejang otot
|
Kekurangan parathormon
|
Kalsium darah turun, terjadi kontraksi otot berlebihan
|
E
|
Tulang rapuh
|
Kelebihan parathormon
|
Kalsium darah meningkat, tulang mudah retak dan patah
|
F
|
Addison
|
Berkurangnya volume & tekanan darah, hipoglikemia dan turunnya daya tahan tubuh terhadap stress, lesu mental/ fisik.
| |
G
|
Sindrom Cushing
|
Kelebihan glukokortikoid
|
Otot mengecil dan lemah, osteoporosis, luka sulit sembuh, gangguan mental
|
H
|
Sindrom Adrenogenital
|
Kekurangan glukokortikoid karena kekurangan enzim pembentuk glukokotikoid pada kelenjar adrenal
|
tanda kelainan sekunder pria pada wanita/virilisme, pria di bawah umur timbul pubertas perkoks, pria dewasa timbul kelamin sekunder wanita
|
I
|
Peokromositoma
|
Tumor adrenal medulla
|
Basa metabolisme meningkat, glukosa darah meningkat, jantung berdebar, tekanan darah meninggi, berkurangnya fungsi saluran pencernaan dan keringat pada telapak tangan
|
J
|
Hipotiroidea
|
kekurangan hormone tiroid
|
kretinisme
|
K
|
Hipertiroidea
|
kelebihan hormone tiroid
|
berat badan menurun, gemetaran, berkeringat, nafsu makan besar, jantung berdebar dan BMR maningkat melebihi 20 sampai 100
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar